Selasa, 24 November 2015

motivasi kehidupan sebuah permasalahan


MOTIVASI KEHIDUPAN SEBUAH PERMASALAHAN

Sebuah permasalahan tidak untuk ditakuti, tapi dihadapi. Banyak kesenangan yang kita alami dalam proses kehidupan, tak terlupa juga dengan persoalan dan permasalahan hidup yang begitu menekan. Tak heran  jika sebuah kesenangan lenyap karena adanya sebuah permasalahan, tak pandang sebesar atau sebanyak  kesenangan yang kita alami jika digantikan dengan 1 permasalahan yang begitu membuat kita memikirkan jalan keluarnya. Terkadang kita mampu melewati persoalan itu dengan hati ceria dan bibir tersenyum seakan tak ada sebuah masalah. Terkadang juga kita tak mampu menahan semua itu dan meluapkan dengan ekspresi sedih, dan murung disertai melamun. Karena persoalan itulah yang membuat hati kita tidak damai dan seakan tidak lagi merasakan kesenangan. Tiap orang berbeda-beda untuk memiliki cara melalui sebuah permasalahan. 
  •  Pendiam
Seorang pendiam ketika menghadapi permasalahan, dia akan tetap berada pada posisinya, kebanyakan dia akan memilih untuk menyendiri dari keramaian orang disekitarnya. jika teman/orang yang dekat dengannya  melihatnya, maka orang itu tidak heran atau tidak merasa ada yang aneh yang sedang difikirkannya, karena menurutnya itu adalah ekspresi dimana biasa yang ia tampakkan. Mereka juga tidak akan mengurusi hal tersebut dan akan tetap berkomunikasi seperti biasanya.
Cara seorang pendiam melalui permasalahan hidup, dia akan menghadapinya dengan cara berfikir  keras mereka yang tidak diketahui oleh siapapun. Dia akan tetap diam dan tidak membahas permasalahan itu kepada orang lain. Karena menurutnya dia mampu mengatasinya sendiri. Namun, ketika dia merasa tidak mampu dan menyerah, dia akan meluahkannya dengan menangis dengan jeritan hatinya. Kadang ia merasa tidak berguna, terkadang juga merasa dia kesepian, sendirian  tanpa ada yang mampu menolongnya. Dengan cara inilah ia akan tertekan karena menahan kesulitannya, berfikir dan menjalaninnya seorang diri. Seorang pendiam yang egois akan mengalami sebuah depresi yang mampu membuatnya stress memikirkan jalan keluar permasalahannya.
Maka dari itu, bagi seorang pendiam ubahlah sifat anda dan cobalah mempercayai seseorang untuk diajak curhat ketika ada masalah. Meski tak mampu mengubah secara keseluruhan, tetap buatlah hati anda selalu damai dan merasa bahwa anda mampu dan layak mendapatkan sebuah kesenangan kembali.

  • Selektif
Manusia juga memiliki sifat selektif, tak jarang jika mereka memilih teman kepercayaannya untuk diajak curhat. Orang yang selektif ada yang mengungkapkannya dengan expresi dan ada juga yang tetap ceria seperti biasanya. Jika dia tipe seorang yang ceria, dia akan tetap terlihat ceria didepan orang lain, menurutnya, tidak ada  gunanya mengeluh didepan mereka, karena dia akan merasa mereka menyebutnya seorang yang lemah. Jika dia memiliki tipe standar, maka dia akan mengexpresikannya sesuai kondisi yang dia alami. Dia juga akan bercerita kepada orang yang dia kehendaki.
Orang yang memiliki sifat selektif ini akan menceritakan pada teman kepercayaannya untuk membantunya member saran yang harus dia lakukan untuk keluar dari persoalan hidup. Dia juga membutuhkan pelukan hangat dan hiburan kecil dari temannya. Sehingga dia tak pernah merasa sendiri dan ada yang mau mempedulikan hidupnya. Itulah yang membuat mereka mampu meringankan beban persoalannya.

  •  Semua Teman Sama
Bagi seseorang yang menganggap semua teman sama adalah orang yang biasanya menceritakan permasalahannya pada semua orang tanpa memikirkan permasalahannya dan karakter orang yang akan diceritai. Faktanya, manusia memiliki waktak yang berbeda, ada yang mau menutup aib/permasalahan kalian, ada juga yang mengumbar dan menceritakannya pada orang lain yang berdampak buruk dan akan membuat permasalahan kalian semakin sulit untuk diselesaikan. Karena tidak juga mulut seseorang sama ketika awal dia diceritai, kadang mengurangi dan lebih parah lagi menambahinya dalam bentuk negative.
Pemikiran dia adalah semua orang sama, dia tidak tau bagaimana cara mengatasi permasalahannya, dengan cara inilah dia mampu meluahkan semua kegundahan hatinya yang justru akan menghancurkannya.dia berfikir bahwa dia tak mau memikirkannya seorang diri, padahal dia akan kebingungan terhadap perbedaan saran yang teman-temanya berikan, yang dia sendiri tidak mengetahui maksud teman-temannya, entah itu kebaikan untuk dirinya atau malah akan menjatuhkan dirinya.
Maka dari itu, bagi orang yang memiliki sifat ini, hendaklah mengontrol diri untuk tidak seenaknya menceritakan permasalahannya. Karena lebih baik mencegah daripada mengobati. Carilah teman yang anda percayai untuk memberikan anda saran. Sehingga anda akan menemui jalan keluar dari sebuah permasalahan.


Teman  yang akan kita percayai akan membuat hati kita lebih tenang dan merasakan sedikit keringanan. Teman itu boleh seorang ibu kita sendiri, saudara kita sendiri, kekasih kita, atau teman kita. Mereka akan menjadi sahabat hidup kita.sebuah permasalahan tidak perlu difikir sendiri, karena itu akan membuat kita tertekan, lebih baik jika ada orang yang mau membantu kita, berbagi keluhan yang kita rasakan. Kita juga tidak boleh gampang menyerah pada sebesar apapun permasalahan. Banyak yang lebih menderita oleh sebuah permasalahan dibandingkan kita. Tidak perlu merasa iri pada seseorang didekat kita yang terus merasakan sebuah kebahagiaan, karena kita tidak tau apa yang dirasakan didalam hatinya, mungkin saja didepan kita mereka mampu menyembunyikan, tapi dibelakang kita dia menjeritkan kedukaannya. Tidak ada manusia yang tidak memiliki sebuah permasalahan, dan mereka menghadapi permasalahan itu dengan masing-masing cara terbaik mereka. Tetaplah berpendirian bahwa Tuhan tidak akan membiarkan hambanya larut dalam kesedihan, Tuhan hanya membiarkan kita belajar untuk menghadapai persoalan yang lebih besar dengan lebih baik kedepannya hanya dalam waktu yang sementara. Dan Tuhan akan menggantikan air mata dengan mengembalikan senyuman dibibir kita kembali. Tetaplah semangat dan terus berdo'a dalam menghadapi persoalan hidupmu,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar